Suasana di bawah singgasana ilahi, yang berada di depan istana surgawi, kini menjadi sunyi senyap.
Ye Futian melihat tombak di tangannya yang telah menembus tubuh Donghuang Agung, dan keterkejutan yang luar biasa tersirat di matanya. Dia perlahan-lahan mengangkat kepalanya untuk memandang Donghuang Agung. "Kenapa?" Dia bertanya.
Dia benar-benar tidak bisa memahami hal ini.
"Tidak, jangan!!!" seseorang berteriak, dan satu sosok cantik tiba-tiba muncul di bagian samping. Itu adalah Donghuang Diyuan.
Ye Futian memandang ke arahnya. Dia mendapati bahwa sorot mata Donghuang Diyuan terlihat tidak asing. Situasi ini mirip dengan ekspresi sedih di wajah Donghuang Diyuan ketika dia memainkan Requiem Ilahi kala itu. Selama ini, Donghuang Diyuan selalu menjadi teka-teki yang tidak bisa dia pahami sepenuhnya.