"Yu Sheng, bantu aku menyegel area ini," ujar Ye Futian. Permintaannya ini memiliki dua alasan; pertama, karena dia tidak ingin diganggu oleh orang lain. Kedua, dia tidak ingin diawasi oleh orang lain. Hanya dengan cara itulah dia bisa berkultivasi dengan tenang.
"Baiklah." Yu Sheng mengangguk, dan kekuatan iblis pun kembali bergejolak serta bergemuruh di sekitar tubuhnya. Aura iblis miliknya tiba-tiba berubah menjadi sebuah dinding iblis, yang langsung menyegel area ini.
Ye Futian duduk bersila di depan tubuh sang dewa iblis, yang masih ditusuk oleh penggaris ilahi. Dia memejamkan matanya dan mengeluarkan jiwa spiritualnya. Untaian aura Jalur Agung menyebar keluar dan mengelilingi penggaris ilahi tersebut, merasakan dengan tenang kekuatan yang terkandung di dalamnya.
Saat ini, Ye Futian seperti terpisah dari dunia nyata. Di dalam benaknya, hanya penggaris ilahi itu yang tersisa.