Jalur kultivasi tidak dapat dituntaskan dalam semalam. Wang Xiao berhasil menyelesaikan perjalanan ini dalam satu lompatan besar, yang jauh melampaui lompatan yang bisa dicapai oleh kemampuan yang dia miliki.
Dia telah menempa tubuh ilahi yang kekuatannya dapat disejajarkan dengan senjata ilahi. Tidak sulit untuk membayangkan bahwa Wang Xiao harus membayar harga mahal untuk meraih hal tersebut.
Meski begitu, tubuh ilahi milik Ye Futian juga tidak bisa diremehkan. Bahkan jika Wang Xiao sekuat dirinya sekarang, Ye Futian tidak ragu untuk menghadapi serangannya berulang kali, dimana serangan telapak tangan dan kepalan tinju itu terus menerus bertabrakan. Para kultivator yang menyaksikan pertempuran itu bisa melihat bahwa keduanya telah berulang kali bertabrakan hanya dalam waktu singkat.