Begitu Si Buta Chen membuka matanya, banyak orang di area terdekatnya memejamkan mata mereka. Cahaya yang menyilaukan langsung menyengat mata mereka, terutama bagi para kultivator dari empat pasukan utama di Kota Cahaya Agung. Bahkan ada darah yang mengalir dari mata mereka. Pemandangan itu sungguh mengerikan.
Sementara itu, kedua mata Ye Futian masih terbuka. Meskipun ada rasa sakit yang dia rasakan di matanya, dia terus menyaksikan pemandangan di hadapannya. Saat ini, Si Buta Chen tampaknya telah berubah menjadi cahaya. Sekujur tubuhnya bersinar terang, seolah-olah dia berubah menjadi transparan. Dia telah berubah menjadi sebuah bayangan cahaya, mengeluarkan cahaya yang tak terbatas pada Tetua Lin. Dia menyelimuti tubuhnya dengan cahaya dalam sekejap. Pada saat yang bersamaan, cahaya itu juga dikerahkan pada tiga kultivator lainnya.