Waktu terus berlalu. Kota Empat Sudut tampak ramai dan penuh dengan aktivitas, sementara situasi di Desa Empat Sudut tetap terlihat tenang dan damai.
Saat ini, Ye Futian sedang duduk bersila di bawah pohon kuno di tanah suci dari Benua Empat Sudut. Tubuhnya memancarkan cahaya suci dari Jalan Agung. Berbagai macam kekuatan Jalur Agung terpancar dari tubuhnya dan membuatnya tampak seperti perwujudan dari Jalur Agung itu sendiri.
Sebuah aura yang mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Pemandangan mengerikan sedang terjadi dengan menjadikan sosoknya sebagai titik pusatnya. Seolah-olah area yang dia tempati telah menjadi sebuah area yang berdiri sendiri. Wajahnya samar-samar terlihat di dalam area tersebut bersama dengan satu bayangan yang terlihat seperti satu sosok dewa kuno.