Si Buta Tie mengambil satu langkah ke depan. Permukaan tanah bergemuruh saat retakan-retakan yang terbentuk menyebar hingga ratusan mil jauhnya. Kemudian, tubuh Si Buta Tie muncul di atas langit, seolah-olah dia adalah Dewa Sifang yang berdiri di atas sana dengan membawa palu ilahi di tangannya, dan terdapat cahaya suci keemasan yang menyelimuti area di sekitarnya.
Di Kota Empat Sudut, banyak orang mendongak dan memandang ke arah langit dengan hati yang berdebar kencang.
Ini adalah pertempuran terbesar yang pernah terjadi di Kota Empat Sudut semenjak kota ini berdiri. Tidak ada yang menyangka bahwa pertempuran sebesar ini akan terjadi begitu cepat. Jadi, apakah orang-orang ini adalah sosok-sosok terkemuka dari Desa Empat Sudut? Pria yang baru saja melancarkan serangan itu ternyata tidak bisa melihat, namun kekuatannya sangatlah mengerikan.