Di atas langit, tepatnya di depan Pohon Pemahaman Ilahi, tatapan mata semua orang tertuju ke arah Ye Futian.
Serangan pedang ini memang telah membuktikan bahwa dia layak untuk bermeditasi di hadapan Pohon Ilahi dan mendapatkan Buah dari Jalur Agung.
Namun, Ye Futian datang terlambat.
Tatapan mata Lu Qingyao tampak acuh tak acuh. Hawa dingin terpancar keluar dari tubuhnya, dan seorang pemuda yang berada tidak jauh dari Lu Qingyao menatapnya dan bertanya, "Apakah dia adalah orang yang menjarah adik junior Lu di Mata Air Kehidupan?"
"Mmm." Lu Qingyao mengangguk, dan dalam waktu singkat, beberapa murid dari Istana Divine menatap sosok tersebut.