Cahaya suci itu bersinar dari atas langit dan menghalangi pandangan mata semua orang. Meskipun pertempuran itu berlangsung di udara, namun semua orang yang berada di area yang luas itu bisa merasakan kekuatan dari aura penghancur tersebut.
Ketika mereka membuka mata masing-masing, sosok Pelayan Kesembilan kini telah menghilang dari tempatnya. Qin Xuangang adalah satu-satunya orang yang berdiri di atas sana, dengan jubah sederhananya yang berkibar tertiup angin. Namun, cahaya dari Jalur Agung yang berada di sekitarnya masih bersinar dan tampak begitu indah serta menyilaukan.
Pelayan Kesembilan adalah Pemimpin Kota Kekaisaran Kuno sekaligus seorang kultivator dari Peringkat Raja Regional. Dia disebut-sebut sebagai pemimpin kota terkuat selain Kota Naga Merah.
Dia telah tewas terbunuh dalam pertempuran di Kota Qianye.
Semua orang masih merasa bahwa mereka seperti berada dalam mimpi, seolah-olah hal ini tidak nyata.