Yan Tong adalah satu-satunya kultivator yang tersisa di medan pertempuran tersebut.
Sosok dewa perang yang berapi-api milik Yan Tong menatap ke arah sosok petarung iblis yang berukuran sama besar dengannya itu. Sosok dewa perang milik Yan Tong, yang diselimuti dalam cahaya, terlihat sangat kontras dengan kegelapan yang menyelimuti sosok petarung milik Yu Sheng. Seolah-olah keduanya ditakdirkan untuk menjadi musuh bebuyutan satu sama lain.
Aliran lava yang tak berbatas menyebar dan menyatu di sekitarnya, yang kemudian memadat.
Sebuah palu api raksasa dari dewa perang yang berapi-api itu perlahan-lahan terbentuk di hadapan Yan Tong. Seluruh bagian dari palu itu berwarna merah dan sangat panas.
Kemudian dia mengayunkan tangannya dan melangkah ke depan, langsung menuju ke arah Yu Sheng.
*Boom* Yu Sheng melangkah dan juga berjalan ke arah Yan Tong.