Sejujurnya, Liu Chenyi tidak yakin dengan dirinya dan tidak berani terima cabaran Yun Luofeng itu. Tangan sangat penting bagi seorang pertapa rohani dan melumpuhkannya sama sahaja seperti menghancurkan masa depan sendiri.
"Kenapa, kamu tidak berani?" Yun Luofeng menyepetkan matanya dan tersenyum licik. "Adakah kamu takut?"
"Takut?" Liu Chenyi menyeringai. "Saya takut? Yun Luofeng, tangan kanan kamu sudah memang tercedera, kalau kamu kalah dan lumpuhkan tangan kanan kamu, bukankah itu tidak adil?"
Yun Luofeng memandang Liu Chenyi. "Kalau saya kalah, saya akan lumpuhkan tangan kiri saya. Kalau begini, kamu berani terima?"
Mata Liu Chenyi menggelap dan wajahnya memucat. Dia diam seketika sebelum mengetap giginya. "Baiklah, saya sahut cabaran kamu!"
Jadi apa kalau dia kalah nanti? Dengan adanya Isteri Agung Ling, Yun Luofeng tidak akan mampu paksa dia lumpuhkannya!
"Jom."
Yun Luofeng ketawa dan perlahan berjalan ke tempat Kerajaan Tianyun.