Dengan Manik Kayu Berhias, Teratai Kecil dapat mengembangkan dirinya sendiri di sini, untuk memberikan lingkungan yang lebih baik baginya untuk berlatih karena sumber energi bagi roh kontraktual berjenis tanaman datang dari tumbuh-tumbuhan maka Jun Wu Xie memenuhi kebunnya dengan berbagai bunga untuk membantu proses budidaya.
Teratai Kecil memegang Manik-manik Kayu itu seraya dirinya melangkah masuk ke dalam kolam teratai. Di tengah-tengah teratai merah muda di kolam, kini ada sebuah teratai putih yang murni.
Itu mengapa roh kontraktual berjenis tanaman sangat mudah untuk dipelihara! Tanam mereka di semua tempat yang sesuai dan selesai!
Teratai Kecil membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri dan tak dapat berada di sisi Jun Wu Xie setiap saat sekarang. Bagaimana pun Jun Wu Xie tak begitu peduli dengan hal ini karena ia dengan sabar menanam biji teratai di pot di dalam kamarnya.
Hanya dalam waktu semalam, Pot teratai itu yang tadinya penuh dengan Nektar Giok sudah surut setengah pot, dan biji teratai yang ada di dalamnya menunjukkan tanda-tanda mulai bertunas.
Perkembangan ini terlalu cepat!
Walaupun Jun Wu Xie telah mengumpulkan sedikit energi spiritual, laju konsumsi Nektar Giok tidak terkejar. Jika ini terus berlanjut, hanya akan makan waktu dua hari sebelum seluruh Nektar Giok di kendi itu habis dan ia harus kembali ke istana untuk mendapatkannya lagi.
Sebuah ketukan terdengar dan Jun Wu Xie berbalik menghadap pintu dan berkata, "Masuk."
Ia menunggu beberapa saat namun tak seorang pun masuk. Melihat hal itu, ia berjalan ke pintu dan membukanya, tak tampak seorang pun tetapi sebuah kendi indah tergeletak di depan pintu.
Jun Wu Xie membuka tutup kendi itu dan ledakan keharuman yang memabukkan memenuhi ruangan, bahkan menutupi aroma Nektar Giok.
Aroma harum dari kendi ini jauh lebih kuat daripada Nektar Giok.
"…." Jun Wu Xie bahkan tak usah berpikir panjang untuk mengetahui siapa yang mengirimkannya.
Memegang kendi itu sambil meninggalkan kamarnya, suara tawa kecil terdengar ketika Jun Wu Yao sedang tersenyum, menatap punggung Jun Wu Xie yang menghilang di sudut.
Di ruang kerja, Jun Qing sedang menulis sesuatu dan Long Qi berdiri di sampingnya dengan tenang.
Ketika Jun Wu Xie memasuki ruang kerja, wajah Jun Qing berseri-seri.
"Wu Xie."
"Paman, kendi anggur ini untukmu." Ia meletakkan anggur itu di atas meja.
"Nektar Giok?" Jun Qing tersenyum, kabar tentang keponakan kesayangannya yang telah menerima satu kendi Nektar Giok dari Mo Qian Yuan telah lama terdengar.
"Bukan itu."
"Apakah aku boleh minum anggur sekarang? Apakah tubuhku dapat menerimanya?" Jun Qing tak ingin menyelidiki lebih lanjut mengenai asal anggur ini.
"Beberapa gelas kecil tidak apa-apa, kualitas anggur ini tak buruk." Jun Wu Xie tak pernah memiliki ketertarikan dengan anggur, Nektar Giok benar-benar digunakan untuk bercocok tanam.
Anggur ini bagus tapi tak dapat membantunya dengan 'bercocok-tanam' maka tak ada gunanya baginya.
"Kau baik sekali, terima kasih." Jun Qing menyeringai.
Jun Wu Xie menganggukkan kepalanya dan meninggalkan ruang kerja. Long Qi membungkuk memberi hormat sambil memandangi gadis itu pergi.
Sosok yang tinggi berada di luar ruangan mengamati apa yang baru saja terjadi di ruang kerja melalui jendela. Ia juga menangkap basah gadis itu memberikan anggurnya pada orang lain. Senyumnya yang tampan timbul, jika ia melihat Wu Xie menuangkan anggur ini ke dalam pot teratai, ia akan sangat kecewa.
Gadis itu tak minum anggur namun menggunakannya untuk menanam biji teratai, menarik sekali.
Jika itu digunakan untuk menanam bunga maka itu tak penting lagi.
Untuk Bulan Giok yang merupakan anggur yang lebih baik dari Nektar Giok, mengingat ia memberikannya begitu saja pada orang lain, seseorang tak begitu kecewa karena perkataan "kualitas anggur ini tidak jelek" meninggalkan kesan baik.
Daripada menggunakannya untuk menanam bunga, memberikannya pada orang lain berarti nilainya jauh lebih tinggi bukan?
Dua hari kemudian, Jun Wu Xie sekali lagi pergi ke Istana Kekaisaran untuk mengunjungi Putra Mahkota dan kembali ke rumah dengan satu kendi Nektar Giok lagi.
Nektar Giok Putra Mahkota yang begitu berharga, yang bahkan tak dapat dibeli dengan uang, selalu diberikan pada Jun Wu Xie kapan pun ia berkunjung. Setiap ia meninggalkan kediaman Putra Mahkota, ia selalu membawa satu kendi Nektar Giok pulang.
Ketika tren ini terus terjadi, semua orang sudah menghubungkan keduanya sebagai pasangan kekasih.
Ketika orang-orang berbicara terus dan berbagai versi terus menyebar, semakin banyak orang yang menganggap ini lucu. Insiden di mana Mo Qian Yuan mengutuk Mo Xuan Fei di acara pesta ulang tahunnya masih segar di dalam ingatan Mo Xuan Fei dan ia terus merenungkan hal itu.
Sesekali di hari-hari ketika Jun Wu Xie mengunjungi Mo Qian Yuan, Mo Xuan Fei terlihat membawa Bai Yun Xian datang ke kediaman Putra Mahkota.