Chereads / Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam / Chapter 55 - Teknik Pengembangan yang Aneh (2)

Chapter 55 - Teknik Pengembangan yang Aneh (2)

Jun Wu Xie dengan cermat membaca seluruh isi buku yang dipegangnya, selain teratai, ada banyak jenis tanaman yang juga dapat menghimpun energi spiritual, namun tanaman ini memiliki nama yang aneh, ia tak pernah mendengarnya sebelumnya.

"Selain biji teratai, di mana aku bisa mendapatkan benih jenis lain?" Jun Wu Xie bertanya.

Teratai Kecil mengerutkan keningnya dan sesaat ragu sebelum menjawab, "Aku juga tak yakin … kebanyakan nama tanaman yang disebutkan di situ aku tidak yakin dari mana mereka berasal tetapi beberapa darinya, aku tahu tentang mereka dan dari mana mereka berasal … hanya saja … saat ini di luar jangkauanmu."

"Apa maksudmu?" Jun Wu Xie terus mencecar seraya menaikkan alisnya.

Teratai Kecil menundukkan kepalanya dan kedua tangannya yang gemuk memegang slabernya dan berkata, "Mereka belum dapat keluar … sehingga berada di luar jangkauanmu."

Jun Wu Xie mengerutkan alisnya. Apa yang coba dikatakan oleh Teratai Kecil ini, sangat sulit untuk dimengerti. Ia selalu mengatakan hal yang sulit dipahami.

Ketika pertama kali muncul, ia pernah berkata bahwa biji teratainya dimakan oleh beberapa orang. Dan kini dari mulut kecilnya ia merujuk lagi pada beberapa orang. Jun Wu Xie penasaran siapa orang-orang ini.

"Siapa mereka?"

"Roh kontraktual …." Teratai Kecil bergumam.

"Jadi mereka harus menunggu pemiliknya terlebih dahulu barulah mereka bisa keluar?" Ia bertanya.

Teratai Kecil mengangguk … kemudian menggelengkan kepalanya … seraya mencoba menjelaskan dirinya sendiri.

Jun Wu Xie bertambah bingung.

"Ehm … ah … ini … Sebenarnya jika Nona berlatih keras dan mengembangkan teknik dengan benar … kau pasti dapat menemukan yang lain …. Namun dengan keadaanmu sekarang … bukankah lebih baik menanam bijiku terlebih dahulu?" Teratai Kecil ragu-ragu sebelum melihat Jun Wu Xie dengan gugup dan mengambil dua langkah gesit dan berdiri di depan dan mengangkat kepala kecilnya dengan ekspresi memelas.

"Nona, kau tak perlu terburu-buru menemukan tanaman lain, oke? Aku yakin aku bisa membantumu, Tolong, bisakah kau menanamku terlebih dahulu?" Teratai Kecil memohon dengan mata buram.

"…." Jun Wu Xie merasa jika ia menggelengkan kepalanya, bocah itu akan mulai menangis.

"Baik." Ia menyetujui.

Teratai Kecil tiba-tiba tertawa dan seluruh kamar dipenuhi dengan aroma teratai.

Jun Wu Xie mulai melihat-lihat tumpukan buku usang itu, mencari buku untuk teknik bercocok tanam dengan air.

Sebelumnya ia berpikir bahwa ini hanyalah buku bercocok tanam biasa namun setelah penjelasan Teratai Kecil, ia menyadari bahwa 'air' yang dikatakan di dalam buku ini bukan air biasa. Istilah 'air tak berakar' adalah tingkatan paling rendah dan ini adalah air yang 'mengalir dari langit tetapi belum turun ke bumi', bukan air yang berada di sungai dan danau.

Buku ini menggambarkan berbagai tanaman air, salah satu di antaranya adalah metode pengembangan teratai salju.

Setelah membaca bagian itu, wajah Jun Wu Xie menjadi hitam.

Untuk menanam teratai salju, seseorang memerlukan "air". Untuk menyebutnya air tidak sesuai karena buku itu mengatakan tanaman itu memerlukan air dari mata air surgawi.

Mata air surgawi? Jun Wu Xie mencari-cari di dalam ingatannya dari kedua dunia namun tak berhasil. Ia tak pernah mendengar tentang hal ini atau mendengar orang lain menyebutkan mata air surgawi ini sebelumnya.

Jun Wu Xie selalu berpikir bahwa selalu ada sebuah keseimbangan di dunia ini, teknik pengembangannya lebih sederhana dari yang lain TETAPI syaratnya cukup berat. Siapa yang dapat mengatakan padanya di mana ia dapat menemukan mata air surgawi ini?

"Apakah kau tahu di mana mata air surgawi ini?" Ia bertanya pada Teratai Kecil seraya mengerutkan kening.

Teratai Kecil menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dengan berapi-api.