Setelah beberapa saat, He Chang Le kembali. Pria yang bersamanya membuat Qiao Chu dan yang lain menatap, mata mereka membelalak.
Pria itu tinggi dan berotot, dan seluruh tubuhnya dipenuhi perban. Walaupun pakaiannya menutupi perban-perban itu, tetapi tampak jelas bahwa tubuhnya penuh dengan balutan perban. Sebelum ia bahkan dekat dengan sekelompok pemuda ini, aroma darah dapat tercium di udara. Hanya mata, hidung, telinga dan mulutnya yang tampak sementara sisanya tertutup balutan perban. Dan perban yang semula berwarna putih telah dibasahi dengan darah dan sedikit bernoda merah.
Ia berjalan perlahan seraya menghampiri mereka, tubuhnya yang besar sedikit memancarkan aura menekan. Ketika ia berdiri di samping Jun Wu Xie, ia tiba-tiba menggenggam satu telapak tangannya yang mengepal dan membungkuk dengan penuh rasa hormat.