Bahkan Kucing hitam kecil yang sedang mendengkur di pangkuan Jun Wu Xie dapat merasakan kebencian yang mendalam dari semua tatapan tajam itu. Kucing itu membuka matanya dan menatap Nonanya yang tenang.
Wajah Jun Wu Xie tak menunjukkan emosi apa pun melainkan sangat tenang seolah terbuat dari batu.
Kucing hitam kecil menutup matanya dengan tapak kakinya. Dari sudut pandang lain, reaksi Nonanya hampir sama dengan anak autisme.
Sebelum kucing hitam kecil selesai meratapi Nonanya yang tak menghiraukan orang lain, salah satu dari antara pemuda itu sudah berjalan menghampiri Jun Wu Xie.
"Yang dipilih oleh Guru Gu, adalah kau!?" Pemuda itu masih tidak mau menyerah dan tak dapat menahan diri untuk tidak bertanya.
Jun Wu Xie mengangkat kepalanya perlahan dan menatap pemuda yang agresif di hadapannya. Ia hanya memandangnya sekilas sebelum menundukkan kepalanya lagi kembali membelai sang kucing hitam kecil.