Sayang ….
Setelah mengantri selama satu hari penuh, mereka berlima bahkan tak berhasil menyentuh pagar Akademi Angin Semilir. Di tengah lautan orang, Jun Wu Xie memutuskan untuk pergi dan berdiri di satu sisi. Pendaftaran Akademi Angin Semilir akan menjadi lebih sepi di malam hari dan akan lanjut keesokan pagi. Ia mengamati matahari yang mulai turun menuju ke cakrawala dan memutuskan mereka tak memiliki kesempatan hari ini.
Baru saja ketika matahari hendak terbenam, sekumpulan orang berpakaian putih dengan corak biru keluar dari pintu Akademi Angin Semilir. Pria yang di depan kelihatannya berumur awal 30-an, wajahnya tegas dengan sepasang mata yang bersinar penuh energi. Yang lain di belakangnya adalah pemuda yang berusia delapan belas dan sembilan belas tahun dan mereka semua mengenakan lencana giok di dada mereka yang diukir berbentuk bintang.