Rong Ruo sudah mati, namun bisa dikatakan dia masih hidup.
Faktanya, Rong Ruo berasal dari Suku Roh Jiwa. Selain itu, Rong Ruo memiliki jiwa ganda, jiwa utamanya adalah perempuan dan jiwa kedua adalah laki-laki. Menurut proses pertumbuhan normal, ketika dia mencapai kedewasaan, jiwa sekundernya seharusnya menghilang. Masalahnya terjadi pada hari rumah Rong Ruo diserang.
Pada saat itu, Rong Ruo masih sangat muda dan memiliki kedua jiwa di tubuhnya. Menyaksikan pembantaian dan pertumpahan darah pada hari itu merupakan kejutan besar bagi sistemnya. Sebagai akibat dari keterkejutan ini, jiwa utamanya mengambil kursi belakang dan menjadi sedikit rapuh dan jiwa sekundernya harus mengendalikan tubuhnya untuk menjaga dan melindunginya.