Di dalam ruangan, Jun Wu Xie kumur-kumur berulang kali tetapi tak dapat menghilangkan rasa darah di dalam mulutnya. Ia duduk di tepi meja, melihat perjuangan kucing hitam kecil, matanya diselubungi perasaan khawatir.
Ia menjulurkan tangannya, seperti yang selalu ia lakukan, untuk membelai bulunya.
"Bertahanlah." Ia berbisik.
Kucing hitam kecil tidak tahu sudah berapa lama ia berjuang, binatang kecil itu hanya mengingat tubuh Singa Emas raksasa terkoyak oleh cakar kecilnya sedikit demi sedikit. Tubuh singa itu kini babak belur dan dipenuhi luka-luka, terjebak di dalam kegelapan dan ia kelelahan seraya berbaring di dalam kehampaan ketika sebuah suara terdengar, suara yang terlalu akrab di telinganya.
"Miauw."
Jun Wu Xie memutar badannya ketika merasakan kehangatan di pipinya dan ia pun membuka kelopak matanya yang terasa berat. Kucing hitam kecil menggosokkan tubuhnya di wajah Nonanya dengan penuh cinta.