Keesokan paginya, Yue Yi sadar kembali. Ye Mei yang tetap berada di dalam ruangan menonton sepanjang malam diam-diam meninggalkan ruangan dalam sekejap Yue Yi membuka matanya.
Yue Yi membuka matanya yang masih sangat sakit untuk melihat kamar kosong, dan kemudian mencoba menggerakkan satu jari yang memberinya begitu banyak rasa sakit sehingga dia berkeringat dingin.
Pintu kamar terbuka pada saat itu dan Zi Jin datang membawa teh panas yang jernih. Saat dia datang dan masuk ke kamar, dia melihat Yue Yi yang sedang berbaring di tempat tidur menatapnya dengan mata terbuka dan wajahnya segera tersenyum lebar.
"Kau sudah bangun!" Zi Jin buru-buru meletakkan teh bening yang dia pegang di tangannya ke atas meja dan berjalan ke tempat tidur untuk memeriksa kondisi Yue Yi.
Yue Yi ingin mengangguk tetapi ternyata dia tidak bisa bergerak. Dia membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu tetapi tenggorokannya yang kering hanya bisa membuat gerutuan parau.