Chereads / Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam / Chapter 17 - "Teratai Putih Kecil (2)"

Chapter 17 - "Teratai Putih Kecil (2)"

Dari mana benda kecil ini muncul?

Wajah kecilnya yang lembut dan mata besarnya yang jernih seperti air dipenuhi dengan kesedihan dan ia menatap Jun Wu Xie seolah-olah gadis ini telah melakukan sebuah kesalahan.

"Monster!" Kucing hitam berseru keras, menatap laki-laki kecil ini.

"Aku bukan monster!" Bocah kecil ini berkata sambil terkejut dengan kemarahannya sendiri seraya memainkan jemarinya.

"Siapa kau?" Jun Wu Xie menatapnya tanpa rasa bersalah.

[Keluarkan dia! Bocah ini jelas adalah monster!] Kucing hitam ini hampir mati rasa. Sejak mereka menyeberang ke dunia ini, berbagai kejadian aneh terus terjadi.

Ketika bocah kecil itu mendengar kucing itu berkata bahwa ia harus dibuang keluar, ia mulai menangis.

"Aku bukan monster, kau tidak boleh membuangku! Aku adalah roh kontraktualmu! Roh kontraktual! Bagaimana kau dapat membuang roh kontraktualmu sendiri …" Bocah yang nangis sesenggukan itu berseru, sambil menatap Jun Wu Xie, setetes air mata jatuh dari matanya ketika tiba-tiba, kamar itu diisi dengan aroma teratai yang kuat.

"Aku tidak tahu bahwa roh kontraktual dapat berubah menjadi manusia?" Jun Wu Xie menangkis dengan kasar, wajahnya yang cantik sama sekali tidak melembut.

Bocah kecil ini membuka mulutnya, menatap Jun Wu Xie seakan-akan dirinya telah diperlakukan tidak adil.

"Aku benar-benar roh kontraktualmu, jika kau tidak percaya padaku, aku dapat berubah menjadi sebuah wujud yang lebih familiar untukmu." Kemudian ia perlahan berdiri, menghapus air matanya dan ia pun menghilang tanpa jejak, di tempatnya berdiri, sebuah bunga teratai putih yang indah melayang di tengah udara.

"…" Jun Wu Xie tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan kejutan di dalam benaknya.

*Pop* Teratai putih itu menghilang lagi dan bocah kecil itu kembali muncul di tempat yang sama.

Untuk saat itu, Jun Wu Xie teringat akan penyihir di dunia sebelumnya.

"Sekarang kau mempercayaiku?" Bocah kecil itu memperhatikan tanggapan Jun Wu Xie dengan sungguh-sungguh.

Walaupun … ia juga mengetahui bahwa bahkan di dunia roh, ia berbeda dari yang lain … namun ia benar-benar … adalah sebuah roh kontraktual!

Jun memperhatikan "roh kontraktualnya" dengan cermat. Bunga teratai putih sudah sulit diterimanya karena itu adalah pertama kalinya ia mendengar mengenai roh kontraktual berwujud flora, kini ditambah lagi roh itu bisa berubah wujud ….! Bagaimana pun melihat tangan dan kaki kecil itu, jangankan bertarung, jika ada orang yang meninjunya, itu mungkin akan membuatnya mati seketika itu juga.

"Cukup yakin, itu tetap tak berguna?" Jun Wu Xie bergumam keras, sedikit mengernyitkan keningnya karena kecewa ini bukan roh kontraktual yang ideal menurutnya.

Jun Wu Xie yang tengah merenung tak memperhatikan, setelah ia mengucapkan kata-kata itu dengan sembrono, teratai kecil yang sudah tidak nyaman ini kembali hampir menangis.

"Seraya menarik napas … tolong jangan singkirkan aku, aku … aku berguna … aku benar-benar berguna." Menyadari tuannya yang "tak sudi" menganggapnya, teratai kecil ini tak dapat menahan lagi, ia menjatuhkan dirinya sambil berpegangan pada satu kaki tuannya, sementara air mata mengalir bagaikan keran air.

"Aku sangat berguna, sungguh, jangan kirim aku kembali." Teratai kecil itu bersikerasi melekatkan diri pada kakinya, ketakutan akan penolakannya yang terang-terangan.

"Kirim kembali? Ke mana?" Jun Wu Xie akhirnya menjawab ketika kata-kata teratai kecil itu menyadarkan dirinya dari lamunannya.