Matanya mengamati sikap Sang Kelinci yang licik untuk mendapatkan makanannya, air liur Tuan Mbek Mbek hampir menetes ke tanah, tetapi ia adalah binatang roh yang sangat bangga akan dirinya.
Hatinya begitu sekarat ingin makan hingga, ia berpura-pura tidak peduli dan memalingkan kepalanya, mengembik geram, "Mbek mbek mbek."
Namun ujung matanya, tanpa sadar terus mengamati wortel yang ada di tapak kaki Kelinci Darah ….
Bagi Tuan Mbek Mbek yang menganut hidup adalah untuk makan, walaupun Jun Wu Xie memberikan rumput yang paling lezat di bawah langit, ia masih tidak bisa menahan diri untuk mencari makanan tambahan kapan saja.
Embikan geram Tuan Mbek Mbek menarik perhatian Kaisar kecil dan ia mengangkat kepalanya, tiba-tiba melihat Tuan Mbek Mbek yang terlihat bangga di kaki pemuda itu, matanya langsung berkilat lagi.