Bocah kecil itu terus menatap sang kelinci sambil tersenyum, dan berbicara dengan nada suara lugu,
"Kelinci cilik jangan nakal, biarkan aku membelaimu dan aku akan memberikan wortel padamu. Ini benar-benar enak."
Para prajurit yang mengawal Yang Mulia setelah melihat sikap lugu Kaisar mereka, tersenyum dengan tulus, tanpa ada kesan jahat di wajah mereka.
Kelinci bertelinga besar kelihatannya mengerti apa yang dikatakan bocah kecil itu dan ia memandangi wortelnya dan kemudian menaikkan pandangannya untuk menatap bocah kecil sebelum ia melompat untuk mendekatinya sedikit lagi.
Ketika bocah kecil itu hampir bisa menyentuh Sang Kelinci bertelinga besar, suara langkah ringan tiba-tiba terdengar dari dalam hutan. Prajurit yang tersenyum langsung menarik senyuman mereka, pedang mereka diangkat bersiaga di tangan, untuk menghadapi siapa pun yang mendekat!
Tiba-tiba, sosok kecil dan ramping berjalan keluar dari dalam hutan.