Chereads / Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam / Chapter 106 - Badai Menerjang (2)

Chapter 106 - Badai Menerjang (2)

"Apa yang kau katakan?!" Jun Xian menatapnya, tak percaya pada apa yang baru saja didengarnya.

"Pejabat Lin tahu, Yang Mulia sedang melakukan investigasi atas perbuatan busuknya, aku tak tahu bagaimana ia mengetahui hal itu. Ia tiba-tiba membunuh semua orang yang bekerja di rumahnya, dan aku ingin menangkapnya tadi. Aku tak menyangka, keahliannya melebihi diriku. Ia mengalahkan sepuluh pengawalku, dan kabur. Aku bukan tandingannya, karena itu, aku datang ke sini meminta bantuan padamu Yang Mulia! Aku memohon dengan sangat pada Yang Mulia untuk memberikan bantuan! Jika ia kabur, Yang Mulia Kaisar tak akan mengampuniku." Li Ran memohon, berlutut di hadapan Jun Xian.

Tersembunyi di balik lengan jubah Jun Xian, adalah tangan yang dikepalkan. Menggunakan seluruh kekuatannya, ia menutupi rasa terkejut yang mengaliri dirinya.

Tidak mungkin bahwa Lin Yue Yang, lelaki yang begitu lurus, akan membunuh seluruh pengurus rumahnya karena tuduhan yang dijatuhkan padanya!

"Di mana ia sekarang?" Jun Xian bertanya dingin.

"Aku menyuruh orang mengikutinya. Ia telah meninggalkan Ibu Kota Kekaisaran, menuju ke arah tenggara." Li Ran menjawab gugup.

"Aku akan bersiap-siap." Jun Xian menolak percaya bahwa Lin Yue Yang mampu berbuat seperti itu, tetapi dengan Li Ran menjadi saksi mata bahwa Lin Yue Yang membunuh istrinya, mereka akan membunuh Lin Yue Yang di tempat dan itu terjadi jika mereka menemukannya terlebih dahulu.

Keluarga Jun berhutang begitu besar pada Lin Yue Yang, sampai pada titik yang tak dapat dilupakan Jun Xian. Ia akan mengurus permasalahan ini sendiri, membawa Lin Yue Yang kembali untuk mengungkap kebenaran, untuk menyelamatkan nyawanya.

Mayoritas penjaga Istana Lin sedang keluar mengawal Long Qi dengan pil-pil itu. Jun Xian mengumpulkan penjaga yang tersisa, walaupun sedikit, setiap penjaga itu adalah petarung kelas tinggi.

Tanpa ragu-ragu, Jun Xian melakukan pengejaran.

Sebuah bayangan yang bersembunyi, mengamati Jun Xian meninggalkan perbatasan kota. Ia menyeringai licik, terselubung dalam kegelapan.

"Lin Wang, walaupun kau cerdik, kau tak akan membiarkan orang berbudi mati terhina." Bayangan di kegelapan itu, tertawa terbahak-bahak dan membalikkan tubuhnya, dengan tangannya di punggung. Di dalam lorong yang gelap, mata yang dingin dan keji memandangnya dengan seksama, ratusan jumlahnya.

"Apakah sudah pasti, kebanyakan penjaga Istana Lin keluar kota?" Bayangan tersembunyi itu bertanya licik.

"Saya yakin! Saya melihat banyak penjaga mengawal beberapa kereta kuda keluar sebelum ini."

"Apakah kau tahu, ke mana mereka pergi?"

"Saya tidak tahu, penjaga Istana Lin adalah anggota pasukan Prajurit Rui Lin, medannya terlalu luas di luar perbatasan kota dan aku tak berani mengikuti, takut tertangkap. Tetapi aku juga sudah memastikan sebagian penjaga yang tersisa di Istana Lin mengikuti Lin Wang mengejar Lin Yue Yang. Tak lebih dari lima belas penjaga yang tersisa di seluruh Istana Lin."

"Lima belas prajurit dari Pasukan Rui Lin?" Bayangan di dalam kegelapan itu terkekeh.

"Aku ingin lihat, apakah pasukan bunuh diriku yang berjumlah tiga ratus, dapat membinasakan Istana Lin malam ini! Laksanakan perintahku! Terobos Istana Lin, porak-porandakan isinya, aku tak mau ada seorang pun di istana itu masih hidup ketika fajar tiba! Terutama Jun Wu Xie dan sampah tak berguna itu, Jun Qing, aku mau kepala mereka!"

"Siap laksanakan!"

Dalam sekejap, bayangan gelap di lorong itu menghilang.

Bayangan yang memberikan perintah, naik ke menara yang tinggi di Ibu Kota Kekaisaran dan mengintai ke arah Istana Lin.

Setelah malam ini, Istana Lin akan dimusnahkan! dan tak akan ada lagi Keluarga Jun!

Rembulan yang bersinar terang bersembunyi di balik awan gelap, menutupi sisa-sisa cahaya rembulan.

Di kegelapan malam yang begitu sunyi, bayangan gelap menerobos masuk ke Istana Lin.