"Hambamu Lin Que memberi salam pada Bibi Buyut." Lin Que bersikap patuh, berlutut dengan kedua kakinya.
Wanita cantik yang sedang dimanjakan tangan dan kakinya oleh banyak pria tampan mengangkat pandangannya, matanya yang memikat perlahan mengamati Lin Que dan ia berkata acuh tak acuh, "Yun kecil mengatakan padaku ada yang ingin kau bicarakan padaku? Dan itu ada hubungannya dengan Wivern Licik sebagai hadiah untuk ulang tahunku. Kau sampai datang ke sini hari ini, apakah ada masalah dengannya?"
Nada bicaranya sangat ringan dan suaranya begitu menyihir, namun suaranya menusuk bagaikan sebuah jarum, yang membuat Lin Que nyeri.
Keringat dingin mengalir turun di punggung Lin Que, seraya ia berlutut tegap di hadapan wanita itu, wajahnya sudah pucat seperti hantu.