Chereads / Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam / Chapter 102 - Obat Tanpa Tandingan (1)

Chapter 102 - Obat Tanpa Tandingan (1)

Ibu Kota Kekaisaran yang damai dan tenang akan dilanda badai besar.

Akhirnya semua pil penguat stamina siap ketika Jun Wu Xie menginstruksikan peti itu dibawa menghadap Jun Qing.

Sebelum pergi, ia pergi ke kolam teratai dan melihat bunga teratai merah muda yang mengambang di permukaan air yang tenang. Tatapannya melembut ketika melihat teratai putih yang begitu murni mengambang di antaranya.

"Nona~." Teratai Kecil berubah wujud kembali menjadi manusia dan memercikkan air ketika ia berenang ke pinggir kolam. Teratai Kecil menggunakan seluruh kekuatannya ketika tangan kecilnya bergantung pada pinggiran kolam yang berbatu. Ia mengatur napasnya dan menatap Jun Wu Xie dengan matanya yang berseri-seri sambil tertawa bahagia.

"Bagaimana semuanya? Bagaimana perasaanmu?" Jun Wu Xie bertanya pada teratai kecil yang sedang bergembira.

"Sangat baik dengan Manik Kayu Berhias itu! Aku telah menggunakannya untuk memurnikan energi di sini dan kecepatan kultivasiku persis sama dengan ketika aku berada di dunia roh." Teratai Kecil begitu gembira sambil terus tertawa.

Jun Wu Xie mengangguk, tak jadi soal jika itu dirinya atau teratai kecil yang diam-diam melakukan kultivasi, walaupun perkembangannya lambat, suatu hari itu akan berguna.

"Lanjutkan kultivasimu, aku akan menemui paman sekarang." Begitu Jun Wu Xie meninggalkan kebun, Teratai Kecil kembali menjadi teratai putih dan mengambang di antara teratai merah muda di sekitarnya dan melanjutkan kultivasinya dengan tenang.

Segera setelah dirinya tiba di halaman paviliun Jun Qing, area itu sudah dipenuhi dengan peti yang dikirimkannya. Begitu para pelayan melihatnya, mereka langsung menyapanya dan memberikan tatapan tak berdaya.

"Nona, Tuan dan Tuan Kedua sedang berdiskusi, kami tak berani mengganggu mereka … Peti-peti ini …." Salah seorang pelayan memberitahunya.

Jun Wu Xie langsung menuju ke pintu dan mengetuk.

"Siapa?" Suara Jun Xian terdengar dari dalam.

"Kakek, ini aku." Jun Wu Xie menjawabnya.

Sesaat kemudian, pintu dibuka dan Jun Xian tertawa gembira melihat Jun Wu Xie, ia sesaat terkejut ketika melihat begitu banyak peti di belakangnya.

"Ini untuk paman."

"Gadis kecil, hanya memikirkan pamanmu, semua yang baik selalu datang ke sini terlebih dahulu, aku juga ingat bahwa kau baru-baru ini juga memberikan anggur yang sangat bagus padanya. Bagaimana dengan kakek kesayanganmu?" Ia berpura-pura marah sambil menatapnya penuh kasih sayang.

Jun Wu Xie berkedip, "Kakek, jika kau menyukai anggur itu, aku bisa …."

"Gadis tolol … aku hanya menggodamu, kenapa begitu serius?" Setelah itu ia menarik cucu kesayangannya itu masuk ke dalam ruang kerja.

Jun Wu Xie masih bingung ketika ia melihat kakeknya tersenyum dan mengangguk padanya, tindakan yang tak dapat dipahaminya.

Kakek tak menginginkan anggur?

"Duduk dahulu." Jun Xian menunjuk kursi terdekat dengannya.

Jun Wu Xie duduk dengan patuh.

"Yah, ini waktunya memberitahu kami, ada apa dengan peti-peti ini? Apa barang berharga yang kau miliki untuk pamanmu?" Jun Xian tertawa penuh cinta karena hatinya begitu bahagia cucunya akhirnya melewati tahap pembuat onar.

"Ini bukan untuk paman, tetapi untuk Prajurit Rui Lin." Ia menjawab.

Di dalam ruangan, senyum Jun Xian dan Jun Qing membeku sementara mata Long Qi membelalak terkejut.

"Wu Xie, apa yang kau katakan? Untuk Prajurit Rui Lin? Apa maksudmu?" Jun Xian bertanya, suaranya sedikit bergetar.

Jun Wu Xie melihat reaksi Jun Xian dan Jun Qing seraya menjelaskan perlahan, "Aku telah menyuling obat penguat stamina kali ini untuk memperbaiki pembuluh darah para tentara. Ini sangat berguna untuk meningkatkan proses kultivasi pada orang dewasa."

"…." Jun Xian dan Jun Qing menatapnya tak percaya.

Orang dewasa bisa memperbaiki pembuluh darah vena dan arteri mereka?

Bagaimana mungkin!

"Wu Xie, apakah ini benar? Obat ini benar-benar mampu melakukan hal itu?!" Suara Jun Qing gemetar karena terlalu bersemangat.