Sebuah telapak tangan menyerang, membawa kekuatan yang menghancurkan bumi dan langit.
Ye Yuan berdiri dengan kedua tangan ditaruh di belakang punggung. Dia tidak gelisah dan juga tidak takut.
Baru ketika semua orang berpikir kalau Ye Yuan pasti mati, sesosok manusia muncul.
Xin Luo melangkah keluar dari kehampaan dan menangkan telapak tangan Qi Chen. Dia berkata sambil tersenyum, "Haha, Saudara Qi Chen, tolong tenangkan amarahmu."
Para petarung yang ada di kota seketika tercerahkan. Tidak heran Ye Yuan berani begitu sombong. Ternyata dia punya pendukung yang begitu kuat.
Dengan Qi Chen yang terhadang, kedua alisnya pun berkerut. Dia berbicara dengan suara serius, "Xin Luo, apa maksudnya ini?"
Xin Luo menatap Ye Yuan dengan penuh arti. Dia berpikir pada dirinya sendiri bahwa bocah ini terlalu licik. Dia mungkin sudah lama tahu bahwa mereka sedang menonton pertunjukan, jadi dia tidak bergerak dan memaksa mereka untuk keluar.