Chereads / Dewa Obat Tak Tertandingi / Chapter 10 - Memberi Dia Dosis Obatnya Sendiri

Chapter 10 - Memberi Dia Dosis Obatnya Sendiri

Wan Donghai merasa menyesal, mengapa sebelumnya dia tidak mengirimkan terlebih dahulu salah satu pelayannya untuk menyelidiki keadaan di Paviliun Pengobatan Harum. Dia justru terdiam meskipun situasinya sangat tidak jelas. Dia tidak pernah menyangka kalau Liu An akan mengalami hal seperti ini, Wan Donghai percaya dan yakin, Liu An mampu dan sanggup menyembunyikan jati dirinya dengan baik.

"Tuan Wan, tolong selamatkan aku." Liu An mengerang kesakitan, tubuhnya terbaring lemah di lantai.

Alis Wan Donghai mengerut mendengar perkataan Liu An, menatap Liu An.

"Tuan Wan, sepertinya orang ini mengenal Anda?" Sebenarnya Ye Yuan paham bahwa ada hubungan antara Liu An dan Wan Donghai.

Ye Yuan sengaja mengatakannya dengan keras agar semua orang dapat mendengarnya. Tak ada satu orang pun yang mengerti maksud dari perkataannya, kecuali Wan Donghai yang berpikir kalimat itu ditujukan padanya.

Kebencian Wan Donghai pada Ye Yuan semakin bertambah tetapi ia berusaha mengabaikannya dengan menunjukkan sikap tak acuh. "Nak Yuan, kamu pasti bercanda. Keluarga Wan dikenal banyak orang negeri Qin. Rumah Jawara Mabuk juga sudah menolong banyak sekali para pemburu binatang iblis. Tidak aneh jika lelaki ini mengenaliku.

Ye Yuan kemudian berkata," Oh begitu. Ketika aku membawa orang ini ke sini, aku tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah seorang pemburu binatang iblis. Bagaimana Tabib Wan tahu pekerjaannya hanya dengan sekali lihat? aku benar-benar terkesan dengan penglihatan tajam Tabib Wan."

Awalnya, orang-orang tidak paham dengan apa yang terjadi tapi setelah mendengar kata-kata sindiran Ye Yuan, mereka tahu. Mereka berbisik-bisik satu sama lain. Liu An adalah pendekar beladiri di Tingkatan Delapan Energi Murni. Bukan hal aneh jika dia mengenal Wan Donghai. Sebaliknya, yang aneh adalah jika Wan Donghai mengenal Liu An sekali bertemu dengan lelaki tiu.

Wan Donghai, dalam kenyataannya, memang mengenal beberapa pemburu binatang iblis. Dengan statusnya sebagai Tabib Agung, pemburu binatang iblis yang dia kenal biasanya berasal dari tingkat atas, seperti para pendekar yang sudah sampai tingkatan Alam Kondensi Jiwa. Tidak mungkin Wan Donghai kenal dengan Liu An yang masih bukan siapa-siapa.

Kabar burung yang beredar mengatakan bahwa Rumah Jawara Mabuk sering mengirim orang untuk bergabung dengan para pemburu binatang iblis dan membunuh temannya sendiri. Karena tidak pernah ada bukti dari kabar tersebut, tidak ada orang yang menganggapnya sebagai kejadian nyata. Rumah Jawara Mabuk pun masih tetap berdiri tegak dan membuka pengobatan bagi para pemburu.

Ye Yuan memang sengaja menjebak Wan Donghai supaya tabib itu tidak konsisten dengan ucapannya sendiri. Hal ini akan membuat orang-orang curiga bahwa memang ada sesuatu yang dia sembunyikan. 

Jantung Wan Donghai berdetak dengan kencang, dia berusaha dengan keras untuk menahan emosinya. Ye Yuan sengaja membesar-besarkan perkara supaya Wan Donghai semakin terpojok dan kebingungan untuk menghadapinya.

"Ha-hahaha. Nak Yuan, kamu salah paham dengan situasi ini. Orang ini tampaknya memiliki kekuatan dan ditambah ia terkena racun yang tidak biasa. Hanya dengan melihat sekilas, 80% bisa dipastikan kalau dia adalah seorang pemburu binatang iblis, " Wan Donghai menerangkan dengan tawa yang dipaksakan.

Ye Yuan merasa tujuannya telah tercapai, sehingga ia memilih untuk tidak meneruskan. Dia membiarkan orang-orang yang menyimpulkan sendiri.

"Jika seperti itu, mohon maafkan aku, Tabib Wan. Mungkin karena kondisiku setelah terkena racun dan hampir mati karenanya, jadi aku agak terlalu berlebihan. Dan lagi, kabar burung itu pastilah tidak benar. "

"Oh iya. Kita terlalu lama mengobrol sehingga lupa untuk menyelamatkan pasien. Lihatlah tatapan mata saudara Liu An ini. Dia sungguh menganggap Tabib Wan sebagai kerabat.. Ooops.. aku salah.. bukan kerabat tetapi penyelamat." Ye Yuan bermain-main untuk sesaat sebelum pada akhirnya kembali ke topik Liu An.

Sebenarnya Ye Yuan merasa bahwa dia tidak harus membuat hidupnya kotor dengan kematian seseorang. Dia sebenarnya masih ingin membuat keonaran dengan Wan Donghai karena dia juga tertarik untuk membalaskan dendam Ye Yuan yang dulu.

Wan Donghai merasa tidak seharusnya ia menanggapi semua yang dikatakan Ye Yuan, percuma saja pikirnya, meski dia harus terus-terusan berselisih dengannya, Ye Yuan pasti akan terus menyerangnya dengan perkataannya. Wan Donghai mengerutkan kening ketika ia memandang Liu An di lantai, kemudian memerintahkan para pegawainya.

"Bawa dia ke ruang belakang. Aku akan memeriksanya_"

Wan Donghai belum selesai berbicara ketika Ye Yuan tiba-tiba memotong kalimatnya.

"Tabib Wan, tidakkah Anda lihat banyak orang di sini? Kita semua di sini ingin menyaksikan kehebatan Tabib Wan dalam ilmu pengobatan Dao. Tabib Wan tidak mungkin kan mengecewakan kami? Semua orang bilang bahwa Tabib Wan adalah tabib terhebat di ibu kota negeri Qin tapi hanya sedikit yang pernah menyaksikan kemampuan Tabib Wan secara langsung. Bukankah melihat lebih baik dari pada hanya mendengar? Karena apa yang didengar bisa hanya sebuah tipuan sedang yang dilihat bisa membuat kita percaya. Tabib Wan sebaiknya menunjukkan kemampuan tabib sehingga orang-orang bisa paham dan bagi kami para tabib muda, ini adalah kesempatan bagi kami untuk belajar. Benarkan?"

Kerumunan orang ini memang datang untuk menyaksikan "pertunjukan" dan ketika sudah sampai pada titik seperti ini, tidak mungkin mereka mau pergi melewatkan. Mereka mulai riuh memberikan dukungan.

Wan Donghai merasa dirinya ingin dipermalukan oleh Ye Yuan. Melihat Ye Yuan, ingin sekali rasanya memberikan pukulan kepada pemuda itu hingga tubuhnya hancur berkeping-keping. Wan Donghai adalah seorang Tabib Agung dan posisinya sekarang yang terpojok di depan begitu banyak orang oleh seorang tabib muda adalah sesuatu hal yang tak terduga.

"Yang kudahapi hanya prosedur penetralan racun. Baik! Aku akan menunjukkan pada kalian semua siapa Tabib Wan itu! Di negeri Qin, racun apa yang tidak bisa aku sembuhkan. Apalagi racun ini hanya buatan Ye Yuan." Wan Donghai berbicara dengan dirinya sendiri.

Wan Donghai cukup mengenal Ye Hang dengan baik. Kejadian seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh saingannya itu. Ye Hang selalu bersaing secara terbuka dan terhormat. Bahkan jika dia ingin membuat masalah, dia tidak akan mengirim anaknya sendiri. Sudah dipastikan ini adalah ide Ye Yuan.

Hanya anak yang tidak berguna. Apakah dia berharap dia dapat membalikkan langit?

Meskipun bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan dengan mengalahkan seorang tabib muda, Wan Donghai sudah terlanjur masuk ke dalam perangkap maka mau tidak mau dia harus menuruti jika tidak ingin malu.

Wan Donghai melipat lengan panjangnya," Karena semua orang di sini sangat tertarik untuk menyaksikan aku menetralkan racun ini, baiklah aku akan melakukannya di hadapan kalian semua. Tolong turunkan dia."

Tempat itu semakin penuh oleh orang-orang yang ingin tahu dan tertarik untuk menyaksikan kejadian langka tersebut. Mereka benar-benar ingin melihat bagaimana pemuda yang tidak berguna seperti Ye Yuan, yang dikenal dengan ketidakmampuannya, bisa berani menantang Tabib Agung sekaligus pemilik dari Rumah Jawara Mabuk.

Bahkan orang bodoh sekalipun tidak akan percaya bahwa Ye Yuan hanya kebetulan bertemu Liu An di jalan. Racun ini kemungkinan dibuat oleh Ye Yuan sendiri.

Adapun orang yang diracuni seperti Liu An, meskipun tidak seperti yang terdengar, dia jelas-jelas memiliki hubungan yang dekat dengan Rumah Jawara Mabuk.

Banyak dari mereka yang hadir adalah para profesional. Mereka sudah tahu sejak kejadian yang terjadi di Paviliun Pengobatan Harum tadi pagi. dengan Menghubungkan teka teki ini mereka mengerti akan situasi yang terjadi di hadapan mereka sendiri, beberapa orang yang sudah tahu dengan jelas menebak Ye Yuan datang ke sini untuk memberikan pelajaran kepada Tabib Agung Rumah Jawara Mabuk untuk membuat racikan obatnya sendiri.

. . . . . .

Wan Donghai terus memandang Liu An yang dalam keadaan setengah mati, dia berharap bisa membunuh orang ini dengan satu pukulan. Bukan hanya gagal untuk menyelesaikan tugas, Liu An juga telah menyebabkan masalah lain yang begitu besar bagi dirinya.

Liu An sudah sangat tersiksa karena merasakan sakit yang luar biasa, kadang-kadang bergerak-gerak, seperti ikan mati.

Wan Donghai tidak ingin menghancurkan nama baiknya sendiri. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan Liu An.

Wan Donghai mengangkat kelopak mata Liu An, kemudian memeriksa denyut nadinya, mencoba melonggarkan pakaian untuk memeriksa tubuhnya. Setelah hampir setengah hari memeriksa dengan asal, Wan Donghai mulai putus asa. Kedua alisnya datar. Dia benar-benar tidak mampu mendapatkan petunjuk sama sekali tentang racun yang ada dalam tubuh Liu An. Sungguh memalukan.

Bagaimana mungkin seorang Tabib Agung tidak mampu mendiagnosis racun di tubuh seorang pasien. Kalau bukan karena keadaan Liu An sekarang yang seperti ikan mati, Wan Donghai pasti berpikir bahwa orang ini telah bekerja sama dengan Ye Yuan untuk menjatuhkannya.

"Kakak, bagaimana ini?" Melihat raut wajah Wan Donghai, Wan Dongyang memiliki firasat buruk.

"Pergi, ambil pil penetral racunku yang terbaik," Wan Donghai memberikan perintah dengan mengertakkan giginya seolah-olah ia baru saja membuat keputusan sulit.

"Apa?! Pil penetral racun yang terbaik adalah pil yang telah kamu buat dengan susah payah. Pil itu dibuat untuk Yang Mulia. Sekarang kamu ingin menggunakannya pada Liu An? " seru Wan Dongyang.

"Pergilah, lakukan apa yang aku perintahkkan! Jangan banyak bicara!" Wan Donghai telah kehilangan kesabaran, dia mulai terbawa emosi menjadi sangat marah, karena frustasi.