"Lalu atas dasar apa Tuan Muda Kedua memanggilnya sampah? Kau mengakui bahwa kau lebih rendah darinya sebelumnya, jadi tidakkah itu berarti kau merasa lebih rendah dari sampah?" Tetua Tertinggi menembak tidak kenal ampun saat melepaskan kata demi kata.
"Tetua Tertinggi, aku bersalah." Chen An menarik napas dalam-dalam lalu menundukkan kepalanya, dan kemudian ia mengangkat alisnya sambil melirik ke arah pemuda berpakaian ungu yang berdiri berhadapan dengan ayahnya dan sebuah sorot cahaya dingin yang mengerikan melintas di matanya.
Ia tidak berani menyimpan kemarahan terhadap Tetua Tertinggi, jadi ia hanya bisa melampiaskan semua rasa tidak senangnya kepada Duan Ling Tian.
"Hmph!" Tetua Tertinggi mendengus dingin, dan kemudian ia menatap pemuda berpakaian ungu yang ada di kejauhan itu dengan tatapan yang sangat serius.