Di saat yang sama, mata Duan Ling Tian memancarkan niat membunuh.
Ia dapat merasakan kebencian yang dimiliki Tuan Muda Sitar terhadapnya, kebenciannya itu membuatnya berharap dapat membakar tulang musuhnya itu dan menyebarkan abunya...
Dalam kebencian itu terkandung niat membunuh yang menjulang ke langit dan sedang menunggu kesempatan untuk menelannya.
Dengan kata lain, di mata Tuan Muda Sitar, masalah ini tidak akan berakhir sebelum salah satu dari mereka mati.
Di masa depan, hanya satu dari mereka yang bisa hidup.
"Membunuhku?" Duan Ling Tian memandang Tuan Muda Sitar dan berkata acuh tak acuh. "Tuan Muda Sitar, jika kau ingin membunuhku, jangan ragu untuk naik lagi ke sini dan lawan aku!" Saat Duan Ling Tian berbicara, niat membunuh di matanya semakin kuat.
Ia sudah memutuskan bahwa jika Tuan Muda Sitar benar-benar berani naik ke arena maut lagi, maka ia tidak akan ragu untuk membunuh Tuan Muda Sitar demi menghindari masalah di masa depan.