Pria paruh baya dari Istana Malaikat Pengembara itu menatap Duan Ling Tian dengan ketakutan. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Kekuatan pemuda berbaju ungu itu telah menimbulkan rasa takut di dalam hatinya. Saat itu, hatinya juga dipenuhi dengan rasa tidak percaya karena dia merasa tidak mungkin pemuda ini berani membunuh seorang murid Istana Malaikat Pengembara di wilayah mereka. Meskipun hal ini pernah terjadi juga di masa lalu, orang-orang itu telah dibunuh tanpa ampun oleh para tokoh digdaya di istana itu.