Duan Ling Tian tidak pernah menyangka akan bertemu Pei San lagi, apalagi di jalan utama pusat kota Kota Kerajaan.
Segala sesuatu terjadi di dunia ini tanpa ada yang bisa menebak.
Mengingat kembali saat-saat ia berada dalam keadaan yang menyedihkan setelah ia memutuskan lengan Pei San, Duan Ling Tian merasa seakan ia berada di zaman yang sama sekali berbeda.
Ia masih ingat bagaimana ia dengan putus asa memacu kudanya dengan kencang menuju Kota Gemilang untuk menghindari kejaran dari Tokoh Digdaya yang mendampingi Pei San.
Ia bisa membayangkan jika Tokoh Digdaya pendamping Pei San itu dapat mengejarnya, pada saat itu ia pasti sudah mati!
Setelah itu, bahkan selama beberapa hari ia tinggal di Kota Gemilang, ia tetap harus bergerak dengan hati-hati di setiap langkahnya karena ia sangat takut ketahuan.