"Ayo, injak aku di bawah kakimu sehingga tidak ada harapan bagiku untuk bangun selamanya," ejek Duan Ling Tian saat dia berdiri di atas panggung batu itu dan memandang pemuda berpakaian hijau yang telah membual tadi.
Jelas bahwa pemuda yang tampak pongah itu tidak mengharapkan siapa pun untuk naik ke panggung batu itu karena apa yang dia katakan. Setelah beberapa saat terlihat bingung, dia melangkah maju sambil menyeringai dengan arogan.