"Penculik?" Duan Ling Tian tertegun.
Dengan indera pendengarannya yang tajam, dia mendengar suara dari jalan di depan. Suara itu semakin dekat dan semakin dekat diikuti oleh langkah kaki yang terburu-buru.
"Tuan! Itu dia! Dia menculik keponakanku!" Pada saat itu, Duan Ling Tian mendengar suara teriakan dari belakang. Suara parau itu mengerikan seperti bebek yang tidak berhenti berkwek-kwek.
"Apakah … kau bersama mereka?" Duan Ling Tian bertanya kepada gadis kecil itu sambil menatapnya dengan senyum ramah.
Sekarang, dia menyadari bahwa dia sedang menghadapi permainan licik yang pernah dia dengar. Namun, dia sama sekali tidak khawatir. Sebaliknya, dia memberikan perhatiannya pada gadis kecil itu.