"Kau rupanya?" Tiba-tiba, kilau dingin melintas di mata Duan Ling Tian. Seolah-olah dia ingin melahap orang di depannya.
Ketakutan murid Puncak Api melambung ke puncaknya. Dia menatap Duan Ling Tian dan memutuskan untuk pasang badan. Dia mengertakkan giginya sambil berkata, "Ya, aku orangnya." Seperti kata pepatah, 'Babi mati tidak takut air mendidih'.
"Kurasa aku tidak mengenalmu. Mengapa kau melakukannya?" Wajah Duan Ling Tian menjadi serius setelah murid Puncak Api mengakui kesalahannya. Ada sedikit perasaan dingin saat dia menyipitkan matanya.
"Aku berutang nyawa pada Kakak Seperguruan Hu Fei!" Murid Puncak Api berkata dengan suara yang dalam.
"Hu Fei?" Duan Ling Tian tertegun pada awalnya, tapi dia akhirnya tahu apa yang sedang terjadi. Murid Puncak Api di hadapannya membalas dendam atas nama Hu Fei yang telah dia bunuh.
'Hu Fei menyelamatkan nyawa seseorang?'
Duan Ling Tian merasa tidak bisa mempercayainya.