"Wusss! Wusss! Wusss!"
Meskipun gravitasi dua puluh kali, suara udara yang tercabik-cabik tumbuh semakin kuat, seolah-olah badai yang tak terlihat berkecamuk di dalam ruangan kecil itu.
Dada Li Yao berfluktuasi dengan cepat. Nafas seperti anak panah mengalir deras dari hidungnya. Udara berkabut di dalam ruangan memutar dan mengaburkan sosoknya.
Keringatnya bergetar dan disemprotkan oleh otot-ototnya.
Tiba-tiba, jas baja di tubuh Li Yao, yang seharusnya cukup elastis untuk direntangkan hingga sepuluh kali panjang asalnya, meledak menjadi serpihan-serpihan kuku di dalam ruangan. Lebih dari sepuluh jejak kaki yang dalam muncul di lantai.
Sesaat kemudian, suara menghentak bergema dari tanah seperti guntur.
Suara kedip ringan datang dari dinding.
"Bip! Bip! Waktumu habis!"
"Fiuh ..."