Dalam cahaya redup dari makam jas kristal, Li Yao ditinggalkan sendirian dengan 146 jas kristal yang rusak.
Li Yao merasa bahwa seluruh dunianya telah menjadi perahu kecil yang mengambang di tengah gelombang bintang dan laut.
Dan ia hanyalah seekor semut di atas kapal yang benar-benar terpana oleh dominasi yang luar biasa.
Ia berdiri gemetaran, dan berusaha menjaga keseimbangan dengan merentangkan kedua tangannya.
Tapi tiba-tiba ia mendapati bahwa seluruh dunia miring ke kiri dan ia jatuh ke kiri di luar kendalinya ke dalam reruntuhan jas kristal.
Sama seperti pasir apung, 146 jas kristal itu terbang ke arahnya dan menelannya.
Li Yao menjerit. Kemudian ia menyadari bahwa semua jas kristal berada di tempat asalnya.
Mereka tidak terbang ke arahnya. Sebaliknya, ialah yang terhuyung-huyung ke arah mereka seperti lalat tanpa kepala.