Kota Riang beraroma tanah setelah hujan gerimis. Hampir pukul delapan pagi dan matahari terbit di waktu fajar. Kota itu terbangun dari tidur malamnya. Namun, Lin Huang sangat kecewa karena ia tidak berhasil memesan tiket Kapal Luar Angkasa Kristal Iblis semalam dan harus menunggu jadwal penerbangan berikutnya pada hari Senin depan.
Ia menelepon Lin Xin dan seperti yang ditebak, ia mengangkat telepon, bahkan sebelum nada pertama. Sebuah video diproyeksikan di hadapannya.
"Kakak, apakah berhasil?" Lin Xin memandang Lin Huang dengan gembira.
"Ya, sekarang aku pemburu Tingkat Besi!" Lin Huang mengangguk dengan kegembiraan yang sama.
"Sejak kau pergi, aku sudah membaca beberapa informasi tentang Iblis Bersenjata Enam di jaringan. Ia kelihatannya kuat, tapi kakak, kau bahkan lebih kuat daripada iblis!" Ia berteriak. Lin Xin selalu menganggap kakaknya tak terkalahkan dan momen seperti itu membuktikan bahwa ia benar.
"Tentu saja!" Lin Huang tersenyum.
"Kakak, kapan kau akan pulang?" Tanya Lin Xin.
"Seharusnya ada Kapal Luar Angkasa yang berangkat ke Kota Baqi hari ini, tapi aku baru saja menyelesaikan urusanku setelah memilah barang-barangku dari kemarin dan tidak berhasil mendapatkan tiketnya. Aku akan pulang minggu depan..." Lin Huang menjelaskan. "Namun, aku punya beberapa hal untuk diurus di Kota Baqi sekitar satu-dua hari. Aku akan melakukannya dari Kota Riang karena aku sudah disini," lanjutnya.
"Oh..." kata Lin Xin, terdengar kesal.
"Kota Riang adalah surga makanan, aku akan membawakanmu makanan enak waktu aku kembali. Kau ingin makan apa?" Lin Huang tersenyum dan bertanya.
"Aku mau semuanya!" Kata Lin Xin bercanda.
"Baiklah, aku akan membawakanmu satu porsi tiap makanan," Lin Huang mengangguk.
"Tidak, aku mau dua porsi tiap makanan!" Ujar Lin Xin.
"Bisakah kau menghabiskan begitu banyak makanan, anak rakus?" Lin Huang mengangkat alisnya.
"Tentu saja! Kita akan berbagi. Aku ingin kau makan bersamaku!" Nada Lin Xin tetap bercanda.
"Baiklah, aku akan membawa masing-masing dua porsi..." Lin Huang menggelengkan kepalanya.
"Kak, bisakah kau tinggal lebih lama saat kau kembali?" Lin Xin bertanya setelah ragu sejenak.
"Tidak masalah, kenapa?" Lin Huang menjawab, penasaran dengan permintaannya.
"Minggu depan adalah liburan musim panas. Aku akan sangat bosan tanpamu di rumah..." Lin Xin menjelaskan, memutar matanya dan cemberut memikirkannya.
Ada empat musim di Divisi7. Semua orang, tidak peduli anak sekolahan atau pekerja dewasa akan memiliki empat liburan panjang setiap tahunnya. Liburan musim semi adalah liburan panjang selama musim hujan yang biasanya sekitar 15 hingga 20 hari. Namun, hujan tidak terjadi di semua area dan liburan juga tidak berlaku di daerah-daerah tertentu. Liburan musim panas mirip dengan di Bumi, merupakan musim terhangat di sepanjang tahun. Liburan biasanya sekitar satu setengah bulan dan jika terlalu hangat, liburan bisa berlangsung selama dua bulan. Musim gugur akan menjadi hari peringatan berdirinya Pemerintahan Persatuan. Liburan berlangsung selama 10 hari. Terakhir, liburan musim dingin yang mirip dengan di Bumi. Liburan terdingin ini akan berlangsung selama satu sampai dua bulan. Beberapa daerah yang lebih dingin akan mendapatkan liburan lebih dari dua bulan.
Lin Huang terkejut saat ia mengetahui adanya empat liburan panjang di dunia ini. Hal pertama yang terlintas dalam pikirannya adalah, "Kita mendapat lima bulan liburan di dunia ini? Orang-orang ini sangat dimanjakan!" Ia kemudian menyadari, bagi orang biasa, itu bukan benar-benar liburan untuk mereka yang bekerja selama musim panas dan musim dingin. Lebih seperti bekerja dari rumah.
"Ahh, aku hampir lupa soal liburan musim panas..." Lin Huang menggaruk kepalanya, "Akan membosankan tinggal di rumah selama satu sampai dua bulan. Kenapa kau tidak memilih sebuah tujuan dan kita akan pergi ke sana?"
"Liburan? Ya, mau!" Lin Xin menjerit. Ia tidak pernah meninggalkan Kota Wulin sejak ia masih kecil. Ia sangat gembira saat Lin Huang menyarankan liburan.
"Kau pilih tujuannya dalam beberapa hari ke depan. Saat aku kembali, aku akan beristirahat selama dua atau tiga hari sebelum kita berangkat," Lin Huang memberitahunya. Ia lega saat berhasil membujuk Lin Xin keluar dari suasana hatinya yang serius.
"Baiklah," Lin Xin mengangguk keras.
Setelah ia menutup telepon, ia sarapan di bawah. Ia kemudian pergi ke resepsionis dan memesan kamarnya selama satu minggu kedepan dan pergi ke Asosiasi Pemburu. Ada divisi Asosiasi Pemburu di tiap pusat pos pijakan. Lin Huang berencana untuk menukar bangkai monster untuk mendapatkan poin kredit saat ia kembali ke Kota Baqi, tetapi karena ia belum bisa pergi, ia pikir ia juga bisa melakukannya disini. Kenyataannya, harga bangkai monster sama saja di tiap kota, jadi tidak masalah di kota manapun ia berada.
Divisi Asosiasi Pemburu dibangun di daerah pusat masing-masing kota. Letaknya tidak berada jauh dari hotel tempat Lin Huang Menginap. Hanya butuh 10 menit berjalan kaki untuk sampai ke sana. Saat itu pukul 8:30 pagi, ketika ia tiba dan suasana sudah ramai. Lin Huang mengikuti keramaian ke aula utama dan berjalan ke meja resepsionis di sebelah kiri pintu masuk. Ada banyak orang di meja konter dan setelah menunggu beberapa lama, ia akhirnya berada di meja konter.
"Hai, aku ingin tahu dimana bisa menjual bangkai monster," tanya Lin Huang.
"Di Gudang Bangkai Monster di belakang aula, akan kuminta seseorang untuk membawa Anda ke sana." Resepsionis bergaun merah menelepon sebuah nomor dan segera menutup telepon setelah percakapan singkat.
"Seseorang akan mengantar Anda, harap tunggu sebentar," katanya.
Satu atau dua menit kemudian, seorang pria muda yang kuat mendekati Lin Huang saat ia melihatnya berdiri di sebelah resepsionis.
"Apakah Anda tamu yang ingin menjual bangkai monster?"
"Ya, itu aku," Lin Huang mengangguk.
"Ada berapa banyak?"
"Mungkin sekitar 300 hingga 400 monster, Aku tidak menghitungnya," Lin Huang tidak tahu jumlah pasti karena ia mengumpulkan begitu banyak monster ketika mengikuti Li Yanxing. Bai dan Arang juga membunuh cukup banyak monster. Ruang penyimpanan di cincinnya sudah terlalu penuh sampai mereka tidak dapat membawa pulang bangkai monster yang mereka bunuh setelah itu.
"Baiklah, tolong ikuti aku," kata pemuda itu. Ia membawa Lin Huang ke belakang aula.
Itu adalah sebuah halaman belakang yang luas. Pemuda itu membawa Lin Huang menyeberangi halaman belakang sampai ke ujung. Ada sebuah rumah besar yang tampak seperti gudang. Pemuda itu berhenti di depan pintu masuk gudang, berbalik dan berkata kepada Lin Huang, "Anda dapat meletakkan semua bangkai monster disini, aku akan meminta Tuanku untuk menghitungnya."
Pria muda itu lalu masuk ke gudang. Lin Huang mengeluarkan semua bangkai monster dari cincin penyimpanannya dan tak lama bangkai-bangkai itu membentuk sebuah bukit kecil di pintu masuk gudang.
Sesaat kemudian, seorang lelaki tua, pendek dan gemuk berjalan perlahan. Pemuda itu berjalan di belakangnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Orang tua itu memandang Lin Huang, mengangguk dan berjalan mengitari tumpukan bangkai monster. Ia kemudian berkata kepada Lin Huang, "Ada total 421 bangkai, Tingkat Perunggu-3 ada 187 dan Tingkat Perunggu-2 ada 234. Apakah itu benar?"
"Aku tidak menghitungnya sendiri, jadi aku tidak tahu jumlah pastinya," Lin Huang menjawab, tertegun pada apa yang baru saja terjadi. Ia pikir itu aneh bahwa orang tua itu hanya berjalan di sekitar bangkai monster dan berhasil menghitung dengan akurat. Namun, ia yakin hanya ada monster Tingkat Perunggu-2 dan 3 karena ia mengeluarkan semua monster Tingkat Perunggu 1 dari ruang penyimpanannya untuk menyimpan bangkai monster yang lebih berharga.
"Hercules, bantu ia menghitungnya," perintah lelaki tua itu dan melambai pada pemuda itu dengan santai. Ia kemudian berjalan kembali ke gudang.
"Tidak mungkin Tuanku salah menghitung. Aku akan menghitungnya lagi untuk Anda," kata pria muda yang kuat itu lalu mengangkat paha monster dan melemparkannya ke samping.
Lin Huang terkejut. Pemuda itu baru saja mengangkat seekor Badak Bercula Tiga. Walaupun itu bukanlah monster raksasa, beratnya setidaknya lima ton, tetapi pemuda itu berhasil mengangkatnya hanya dengan satu tangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah tidak ada tanda-tanda Kekuatan Hidup pada tubuh pria muda itu.
"Apakah ia terlahir kuat atau ada alasan lain?" Lin Huang menatapnya ragu saat ia menghitung bangkai. Jumlahnya persis seperti yang dikatakan pria tua itu.
"Apakah kau sudah selesai menghitung?" Pria tua itu kembali dan tersenyum pada Lin Huang saat ia berdiri di pintu gudang. "Harga bangkai monster tingkat perunggu 2 biasanya antara 300.000 hingga 500.000 poin kredit sementara Tingkat Perunggu-3 sekitar 500.000 hingga 800.000 poin kredit. Harga pasti untuk semua bangkai ini akan menjadi 215,15 juta poin kredit. Aku akan membulatkannya menjadi 215,2 juta poin kredit untuk Anda," katanya.
"Tentu, terima kasih Pak Tua," jawab Lin Huang. Ia pikir akan sangat bagus jika ia bisa mendapatkan setidaknya seratus juta poin kredit dari bangkai-bangkai monster, namun itu lebih jauh dari yang ia harapkan.
"Hercules, tolong kirimkan padanya," Pria Tua itu lalu mengeluarkan sebuah catatan seukuran telapak tangannya dengan angka '215.200.000' tertulis di atasnya. Lin Huang terkejut, tetapi ia menulis catatan.
"Ayo, kita harus pergi ke departemen keuangan dekat aula," kata Hercules dan ia mengantarkan Lin Huang keluar dari gudang dan masuk ke aula.
Ketika mereka berjalan, Lin Huang tak dapat menahan diri untuk bertanya, "Apa yang dilakukan oleh Asosiasi Pemburu dengan begitu banyak bangkai monster?"
"Kebanyakan akan dijual di pasar sebagai makanan sementara yang langka akan dikirim untuk penelitian," jelas Hercules.
"Asosiasi Pemburu bekerja sama dengan Rumah Makan dan banyak organisasi lainnya sehingga ada banyak pesanan bangkai," lanjutnya.
"Oooh, jadi mereka berkolaborasi dengan Rumah Makan..." Lin Huang akhirnya mengerti kenapa Asosiasi Pemburu membutuhkan pasokan besar-besaran bangkai monster.
Rumah Makan adalah sebuah organisasi dimana banyak Pemburu Makanan bergabung. Organisasi hanya merekrut Pemburu Makanan, jadi mereka perlu berkolaborasi dengan organisasi lain untuk sumber daya lain. Untuk keamanan bahan makanan, mereka tidak membeli bahan-bahan dari pasar. Pemilihan bahan makanan dilakukan oleh Asosiasi Pemburu dan Petualang Surga, sehingga menyingkat banyak waktu untuk Rumah Makan.
Hercules membawa Lin Huang ke kantor keuangan, Lin Huang kemudian memberikan catatan itu kepada wanita paruh baya di belakang konter. Wanita itu melihat catatannya dan memandang Hercules dan Lin Huang, "215,2 juta, benar begitu?" ia menegaskan.
"Ya benar," Lin Huang mengangguk. Sebuah Antarmuka berwarna putih kemudian muncul di hadapannya.
"Silakan pindai di sudut kanan bawah. Pengiriman akan dilakukan dalam tiga menit," kata wanita itu.
Lin Huang segera memindai kode batang di sudut kanan bawah dengan Cincin Hati Kaisarnya. Saat ia menarik tangannya, ia menerima pemberitahuan pengiriman. Itu adalah sebuah pesan dari biro kredit.
"Yang Terhormat Tuan Lin Huang, Anda telah menerima pengiriman 215,2 juta poin kredit."
Melihat nomor itu, Lin Huang sangat senang sekali, "Siapa yang peduli jenis mata uang apa ini, aku akhirnya memiliki simpanan lebih dari seratus juta..."