"Guru sedang dalam pengasingan dan tidak akan ingin menemui tamu dari mana pun. Jika kau butuh sesuatu, nanti aku bisa memberitahukannya,"
Suara Putri Jin selembut aliran sungai dan tatapannya setenang air. Dia mengenakan gaun abad pertengahan yang elegan, tampak seperti dewi yang keluar dari sebuah lukisan.
Anggun, tapi tidak seksi. Cantik, tapi tidak membosankan.
Putri Jin telah mencapai tingkat pemahaman kecantikan yang luar biasa.
Semua laki-laki seperti lupa bernafas. Langkah kaki mereka terhenti saat mereka berusaha menghindari tatapan Putri Jin karena rasa bersalah yang muncul di hati mereka.
"Adik kesembilan!"
Pangeran Ketiga tersenyum ketika akhirnya bertemu dengan saudara perempuannya.
"Jin... apakah luka Pak Tua Su masih belum sembuh juga?" tanya Tetua Jiang dengan ekspresi serius.