Gerombolan demi gerombolan kelelawar berdarah hitam melengking di dalam gua, mengirimkan serangan energi batin terus menerus. Suara kelelawar menggetarkan dinding gua di sekitarnya dan membuat debu berterbangan di udara. Bahkan murid inti di level langit ke 4 pun dapat terbunuh.
Di tengah-tengah gerombolan kelelawar ada seorang pemuda berambut biru yang diam tak bergerak dan serangan energi batin kelelawar seperti batu yang tenggelam ke dalam lautan. Aura dari pemuda berambut biru meningkat dengan sangat cepat, sebuah sinar transparan yang tajam keluar dari mata kirinya, menyebar ke segala penjuru.
Dalam sekejap mata, semua kelelawar di sekitarnya langsung terlihat ketakutan dan kelelawar yang berada paling dekat dengan pemuda itu tiba-tiba membeku di udara seolah mereka telah dilumpuhkan.
Tok! Tok! Tok...!