Di belakang patung besar itu, ada deretan rak buku kayu. Kayu itu dari jenis yang tidak diketahui. Itu telah berumur beberapa juta tahun yang tak terhitung tanpa membusuk, mengakibatkan di dalamnya terdapat aura purba yang tebal dan terasa mirip dengan besi. Di rak buku, terdapat jejeran gulungan batu giok yang berdebu.
Melihat gulungan batu giok ini, sebuah ide muncul di benak semua orang. Gulungan batu giok di alam mistik membuat mereka semua berpikir bahwa itu buku panduan teknik bela diri. Jika itu adalah buku panduan teknik bela diri yang ditinggalkan oleh Permaisuri Agung kuno, nilainya bisa dibayangkan.
Bagaimanapun, meski semua orang mengincarnya, tak ada seorang pun yang berani maju dengan terburu-buru. Mereka khawatir tentang kemungkinan adanya pelarangan.
Namun, saat tidak ada sesuatu yang terjadi, bahkan ketika mereka berdiri di depan rak buku tersebut. Beberapa orang mengumpulkan keberanian mereka dan mengambil satu gulungan batu giok.