Ketika pertempuran berlanjut di Makam Jiwa, puluhan juta mil jauhnya, di Laut yang Tidak Dapat Dilewati.
Di permukaan Laut yang Tidak Dapat Dilewati yang tenang nan sunyi, tujuh gunung hitam pekat berdiri tegak di ujung ketiadaan yang luas.
Ketujuh gunung ini berbentuk manusia.
Gunung yang di tengah berbentuk seorang pria yang mengenakan baju zirah hitam dengan sebuah tombak di tangannya.
Daripada menyebutnya sebuah gunung, lebih tepat menggambarkannya sebagai sebuah patung.
Cahaya bintang perak jatuh dari langit. Meskipun masih siang hari di dunia Tian Yuan, ada kegelapan abadi di wilayah ini di mana tujuh gunung dewa berdiri.
Cahaya bintang tampak menyatu bersama seperti air, sebelum mengalir ke gunung tengah.
Dan sementara pola aksara gunung itu diterangi oleh cahaya bintang, dewa perang berbaju zirah hitam itu bermandikan cahaya bintang, menjadi semakin jelas.