"Ya, Tuan."
Xunfeng dan Moyu menggabungkan tinjunya bersamaan, membungkuk dan menjawab penuh hormat.
Sejak Gu Ruoyun pindah dari Aula Ratusan Herbal, Ling Yu dan Zuo Shangchen tidak dapat menemukannya. Zuo Shangchen tak berkata apa-apa dan langsung pergi. Namun, Ling Yu tidak akan mudah pergi.
"Aku punya surat keputusan Selir Kerajaan! Panggil Gu Ruoyun keluar untuk menerima ini, secara langsung!
Ling Yu menaikkan dagunya saat mata serakahnya menatap banyak herbal berharga di Aula Ratusan Herbal.
Jika aku dapat memiliki Aula Ratusan Herbal, Putra Mahkota pasti akan memperhatikanku. Kemudian, tindakan logis selanjutnya akan menjadi istri Putra Mahkota dan suatu hari nanti, aku akan menjadi Permaisuri, ibu negeri ini.
"Dia tidak ada di Aula Ratusan Herbal. Kamu datang ke tempat yang salah."
Ekspresi Tetua Yu muram. Dia menjawab tanpa ekspresi.
"Aku tidak peduli dimana dia berada. Keluarkan dia untuk bertemu langsung denganku!" Ling Yu tersenyum dingin, "Kecuali dia bermaksud tidak mematuhi surat keputusan kerajaan! Maka, bahkan Aula Ratusan Herbal tidak akan dapat melindunginya! Lagi pula, Selir Kerajaan telah membuat surat keputusan lain. Melihat Aula Ratusan Herbal memberikan perlindungan pada pembunuh kakekku, mereka juga akan terkena hukuman. Namun, selir kerajaan akan bermurah hati. Jika kalian menyerahkan kekuasaan Aula Ratusan Herbal, maka kami akan membiarkan kalian dengan nyawamu."
Tentu saja, kalimat terakhir sepenuhnya berasal dari Ling Yu.
Dia telah memantau Aula Ratusan Herbal lebih dari sekedar sehari atau dua hari. Jadi mengapa dia tidak menggunakan kesempatan ini untuk mencuri Aula Ratusan Herbal untuknya? Bahkan jika selir kerajaan marah padanya nanti, dia dapat menawarkannya herbal berharga yang menggantung di dinding Aula Ratusan Herbal untuk menenangkan amarahnya.
Ling Yu telah merencanakannya dengan sempurna. Sayangnya itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan…
"Heh." Tetua Yu tersenyum dengan dingin "Betapa kurang ajarnya kamu, gadis kecil. Aku ingin lihat bagaimana kamu berencana mengambil nyawa kami!"
Selama hidup bertahun-tahun, ini kali pertamanya bertemu dengan gadis kecil pemberani seperti ini. Walaupun Aula Ratusan Herbal sekarang milik Gu Ruoyun, dia masih tetap anggota Keluarga Dongfang.
Keponakan kecil selir kerajaan ini ingin membunuhku? Pikirnya. Haha, itu lucu sekali.
"Kamu orang tua busuk! Kamu hanya pedagang kecil tapi kamu berani membantah kekuatan kerajaan? Bibiku adalah selir kerajaan! Kenapa dia harus takut pada pedagang kecil sepertimu? Aku sarankan kamu untuk memberikan Aula Ratusan Herbal atau kamu tidak akan bisa tinggal di Negeri Naga Nilakandi."
Ling Yu dapat bilang bahwa Tetua Yu memegang posisi dalam kekuatan dan hormat di Aula Ratusan Herbal. Jadi dia berasumsi bahwa dia adalah pemilik asli Aula Ratusan Herbal yang bekerja dibelakang layar! Dia bahkan tidak membayangkan kemungkinan bahwa Gu Ruoyun adalah pemilik sesungguhnya. Setelah semuanya, Gu Ruoyun hanya seorang gadis kecil. Saat Aula Ratusan Herbal dibangun, dia bahkan belum lahir.
"Bagus… hanya bagus! Haha!" Tetua Yu marah tapi juga tertawa. Matanya menyala berapi-api saat berkata, "Aku ingin melihat bagaimana kamu akan melakukannya. Tunjukan aku bagaimana caramu mengeluarkan aku dari Negeri Naga Nilakandi!"
"Aku mencoba memperingatkanmu, tapi aku lihat kamu tidak mengindahkan peringatanku."
Ling Yu mencemooh, melambaikan tangannya, dan memberi perintah orang di belakangnya, "Pengawal, tangkap pria tua busuk ini dan bawa dia pada selir kerajaan."
Namun, saat da selesai berkata, sosok pria tua itu tiba-tiba menghilang. Saat dia muncul kembali, dia sudah berada didepan Ling Yu…
Sebelum Ling Yu bahkan dapat bereaksi, telapak Tetua Yu mendarat di dada Ling Yu dengan keras, membuat seluruh tubuhnya terlempar ke belakang dan menghantam tanah dengan suara keras. Kemudian, suara yang dipenuhi niat membunuh terdengar di telinga semua orang.
"Menghilang dari pandanganku!!!"
Pria tua membenahi lengan panjangnya dengan hentakkan lengannya, wajah tuanya sedingin es.
"Batuk, batuk!" Ling Yu memuntahkan dua teguk darah segar sebelum meludahkannya saat dia menggertakkan giginya, "Kamu pria tua busuk… Tunggu saja… Kamu akan membayar untuk ini!"
Dia berdiri dengan cepat, dan pergi, dengan ekor di antara kakinya mengarah ke arah darimana dia sampai…