Senyum kecut dan tertekan pemuda itu membuat hati Gu Ruoyun sakit. Dia menaikkan tangannya dan menarik pemuda mulus dan ramping itu dalam pelukannya yang erat. Dia meletakkan kepalanya di bahu si pemuda dan tidak berbicara.
Saat pemuda itu merasakan sensasi dingin di pundaknya, hati Xia Linyu berguncang. Dia bergumam pelan, "Kak… apa kakak menangis?"
"Maaf," Gu Ruoyun memegang pemuda itu dengan erat, "Aku tidak bisa melindungimu."
"Kak," Xia Linyu tersenyum dan terlihat bahagia, menunjukkan emosi yang dia rasakan dalam hatinya, "Ini hanya satu tangan. Aku mungkin sudah kehilangan tangan tapi aku masih bisa bertarung untuk kakak. Selain itu, kini… akhirnya aku tak lagi menjadi beban untuk kakak. Aku benar-benar bahagia. Lebih bahagia dari yang pernah kurasakan saat aku mengetahui kalau aku telah hidup kembali."
Gu Shengxiao berdiri di belakang mereka berdua dan mengerutkan kening saat mendengar percakapan mereka.