Akhirnya ekspresi Murong Yan berubah saat melihat tatapan khawatir di wajah Lu Shaochen. Namun, dia tetap diam dan menutup mulutnya. Tak ada yang tahu apa yang dipikirkannya.
"Kakak Lu," Murong Rou'er mengerutkan bibirnya pelan dan berbicara dengan menyedihkan, "Murong Yan mengatakannya sendiri. Aku hanya mengulangnya pada kalian. Jika kamu tak percaya padaku, Kakak Lu, kamu bisa bertanya langsung."
Tiba-tiba, semua mata tertuju pada Murong Yan seolah menunggu jawaban pasti darinya.
"Nona Kedua, tolong bicaralah. Kami perlu tahu kebenarannya."
Tetua Er mengerutkan kening. Jujur saja, mengetahui sifat baik Rou'er, aku tak percaya jika dia mengancam siapapun. Tetapi disaat yang sama, aku pula tak percaya bahwa Murong Yan akan mencelakai Tuan!
Jadi aku harus mengetahui jawabannya!
Murong Rou'er merendahkan kelopak matanya. Tak seorang pun yang melihat tapi seketika, ada sinar jahat melintas di matanya.