Gadis muda itu berdiri tegak saat jubah hijaunya berkibar bersama angin kencang. Dia bagaikan pohon bambu ramping yang berdiri angkuh di depan mata dunia. Wajah mulusnya setenang hembusan angin.
Tetapi ucapannya menyebabkan seluruh alun-alun berbincang-bincang dengan riuh.
Saat ini, ucapannya menyebabkan kegemparan yang lebih besar saat dia mengatakan bahwa Rongyue tidak sepadan untuk bertarung dengan dirinya.
Raut wajah Rongyue berubah dari hijau menjadi putih, kemudian dari putih berubah menjadi hijau lagi. Banyak ekspresi yang terlihat di wajahnya saat mata indahnya dipenuhi amarah. Namun, entah bagaimana dia berhasil menekan semuanya dan menatap dingin si gadis muda yang luar biasa angkuh di arena pertarungan.
"Gu Ruoyun, bukankah kamu terlalu kurang ajar? Jika memang begitu, maka biarkan aku memberimu beberapa pelajaran moral dasar atas nama orang tuamu!"
Wush!