Pang Zihuang dengan gugup bolak-balik di Ruangan Belajar Kerajaan. Matanya sekali-sekali melirik kearah pintu sambil kegelisahan merayapi wajah tampannya.
Sial! Pikirnya. Kenapa bocah kecil itu belum kembali? Sudah begitu lama. Kami akan memberinya pukulan yang baik saat dia kembali…
Pada saat itu, pintu terbuka. Selain dari Yang Mulia Permaisuri, hanya satu orang yang diizinkan bertemu dengannya tanpa pemberitahuan. Pang Zihuang, sangat marah, berteriak marah dan bergegas menuju pintu. Sebelum Pang Ran bahkan bereaksi, lengan kuat meraih dan memukulnya – tepat di bokongnya.
"Anak nakal!" teriak Pang Zihuang. "Kapan kamu kembali? Apa kamu tahu berapa lama kami menunggumu? Sial! Kamu menyelinap keluar untuk makan daging babi panggang merah, bukan? Kami akan memukul bokongmu sampai berdarah atau Kami tidak akan cocok menjadi Ayah Kerajaan lagi!"