Chereads / Istri Liar Kaisar Jahat / Chapter 2 - Pria Yang Hina (2)

Chapter 2 - Pria Yang Hina (2)

Dengan sedikit gemetar, Xia Ruoyon membuka matanya. Semua kebenciannya tertuju pada pria didepannya saat dia menangis. "Xiaming, kamu sangat hina!"

"Hina?" Xiaming tertawa sinis. "Ini? Ini adalah cara bertahan hidup yang paling cocok! Kau lihat? Seperti inilah keegoisanmu yang membuat ibumu terbunuh. Benar, orang yang membunuh ibumu adalah kamu!"

Kamu yang telah membunuhnya.

"HAHAHAHA!" terdengar gelak tawa yang keluar dari tenggorokannya. Menghantam udara, mengelilingi perbukitan dengan gema yang mengancam.

"Hey XiaMing, bagaimana jika aku membunuhmu bajingan!, sebagai penyesalanku kepada ibuku yang malang? Faktanya, aku akan membawamu ke neraka bersamaku… sekarang!"

Seketika, energinya meningkat secara eksposional. Sangat kuat hingga menghalangi cahaya dari langit, debu tebal kini menyelimuti dengan hebat.

"NO" wajah Xia Ming memucat, bergumam pada dirinya sendiri. "Dia akan meledakan dirinya sendiri!"

Xia Ruoyun adalah anak berbakat yang berasal dari keluarga Xia – orang pandai yang telah mencapai gelar kehormatan beladiri pada usia yang masih muda. Jika bukan karena "penghancuran" keluarga Yun yang ia gunakan dalam serangan sebelumnya, Xia Ming tidak akan berhasil dan melukainya dengan serangan pengecutny., melukai seorang gelar kehormatan beladiri tidak berarti apa-apa jika ia akan melakukan serangan yang akan sama-sama menghancurkan dirinya.

Jleb!

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara dari dada manusia yang tertusuk, membelah keheningan udara.

Tubuh Xia Ruoyun membeku, tatapannya tepaku pada pedang yang menancap di dadanya. Dia memutar kepalanya perlahan kearah sang penusuk, seorang pria berwajah tampan. "Luchen… Kau…"

Dia tahu bahwa Luchen akan muncul. Tapi karena itu adalah Luchen, dia membiarkan dirinya sendiri lengah.

Dia tidak bisa mempercayai ini. Seorang pria yang sangat ia percaya menginginkan kematiannya.

Energi meledak dari tubuhnya, mengubah pedang menjadi percikan api. Tangannya memegang dadanya yang sedang mengeluarkan darah. Matanya memerah karena tidak percaya dan pilu mendalam, "Mengapa kau ingin….?"

Membunuhku?

Dua kata terakhir terjebak oleh gumpalan di tenggorokannya. Dia tidak bisa mengatakannya.

Tatapan lemah atas rasa bersalah dan kesedihan terpancar di mata Luchen, tetapi hilang dalam sekejap.

"Yun sayangku, maafkan aku… tapi aku adalah pria yang ambisius. Kau boleh jadi adalah cinta dalam hidupku, namun hanya Chu Xue yang merupakan avatar reinkarnasi dari Phoenix Kuno Zhixie, penguasa sesungguhnya atas Pagoda Divine Kuno! Dengan kekuatannya, ia akan menjadi yang terkuat di alam ini. Siapapun yang menikahinya kelak akan secara esensial memiliki dunia ini, dan itulah mengapa aku melakukan apa yang harus aku lakukan…"

Wajah Xia Ruoyun menjadi pucat. Pria yang dia cintai atau orang yang berjanji untuk mencintai dan melindunginya selamanya telah mengayunkan pedang padanya.

Tiba-tiba, seakan-akan dia mengingat sesuatu, dia menyerang Luchen seperti wanita kerasukan.

"Saudara laki-laki ku! Adikku Yu, yang kau janjikan untuk dilindungi! Apa yang telah kau lakukan padanya, kau brengsek!" rasa sakit yang hebat, menembus tubuhnya, tetapi ia mengabaikannya, dengan perhatian tertuju padanya saat ia mencengkeram pakaiannya.

Ibu telah meninggal. Kakeknya dan keluarganya juga telah meninggal. Hanya adik kecilnya yang dia miliki sekarang! Dia mempercayai Luchen dan dia ingin adiknya agak tidak tersangkut paut di sini. Itulah mengapa dia mempercayai Yu dengan bajingan ini. Tapi sekarang...

Tubuh Xia Ruoyun bergetar saat kecurigaan muncul dalam dirinya. Ketakutan mulai menyelimuti wajahnya yang sedang kesakitan. Itu sangat menyedihkan, bahkan Luchen merasakan getar didadanya.

Tapi itu hanya sekejap. Hatinya langsung mengeras, begitu juga suaranya saat dia memerintahkan anak buahnya, "Bawakan aku Xia Linyu!"

Bunyi hempasan terdengar saat seorang anak lelaki hampir mati terlempar ke arah mereka. Tubuhnya yang lemah bergoyang dan bergetar dalam angin yang menderu seolah dia bisa terhempas oleh angin.