Garis cahaya putih melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa dan tak terlukiskan. Dalam sepersekian detik, cahaya itu langsung berada di hadapan Kera Raksasa itu. Ledakan menggelora, mengguncang Langit dan Bumi, dan gelombang riak menyebar ke segala arah, menendang debu dan menyebabkan angin yang menderu menyapu.
Raungan yang diikuti oleh erangan bisa terdengar dari mulut si Kera Raksasa. Seolah-olah tubuh besarnya tiba-tiba menabrak sebuah gunung. Kera itu jatuh ke belakang, darah menyembur dari mulutnya saat teriakan nyaringnya menggema di sekitarnya. Dadanya sekarang dipenuhi darah; sepotong besar daging telah dicabik dengan kasar.
Cahaya putih berkelebat, dan si Berbulu Besar berdiri di samping, menggigit potongan daging di mulutnya. Dia menelan daging itu dan kemudian menjilat darah dari bibirnya.