Mobil berlalu sambil berdesing, dan bunyi klakson yang terus-menerus mengingatkan Lu Bancheng untuk tetap berada di sisi jalan. Ia merasa seperti dipaku ke jalan hidup-hidup. Pikirannya telah sepenuhnya kosong, dan ia benar-benar membeku di tempat.
Tidak ada yang tahu betapa hatiku terbakar ketika Xu Wennuan menatapku dengan linglung setelah aku menyemburkan kata-kata jahat padanya ketika rasa terhinaku berubah menjadi kemarahan …
Tidak ada yang tahu dampak luar biasa yang terjadi padaku ketika melihatnya menangis dengan sedih tadi malam …