Sambil menangis, pemandangannya berubah menjadi ia berbaring di meja operasi dari baja yang dingin. Seorang dokter sedang melakukan operasi padanya dan mengambil anaknya. Melihat ini, tubuh Xu Wennuan mulai bergetar hebat. Air matanya mengalir tanpa henti, dan ia mengeluarkan erangan pelan.
Akhirnya, ia tersentak bangun dari mimpinya karena sebuah bersin yang tiba-tiba, setelah itu ia membuka matanya yang berkabut dalam kegelapan. Tidak tahu berapa lama ia bermimpi, ia berbaring di tempat tidur dan menarik napas panjang. Kemudian, ia meraih lampu di meja nakas.
Dengan ruangan yang diterangi cahaya, ia menatap langit-langit sebentar sebelum memaksakan dirinya untuk duduk. Kepalanya terasa berat, dan ketika ia mengangkat tangannya dan menyentuh dahinya, ia menyadari tubuhnya sangat panas. Ia bersandar di kepala tempat tidur untuk mendapatkan kembali ketenangannya dan kemudian membuka selimut dan bangkit dari tempat tidur.