Setelah merasakan nyatanya sensasi dan rasa air mata di mulutnya, otak Gu Yusheng yang sempat tidak aktif akhirnya berhasil memastikan bahwa ia tidak bermimpi.
Jantungnya yang berdetak pelan tiba-tiba mulai menunjukkan tanda-tanda berdetak lebih normal. Perlahan, ritme detak jantungnya meningkat dengan kuat.
Meskipun tubuhnya sangat kesakitan, kesadarannya sudah kembali penuh.
Bukankah ia seharusnya sudah naik ke pesawat dan pergi sekarang? Mengapa ia kembali?
Dan ia bahkan menangis dengan sangat menyedihkan…
Apakah ia menangis karena aku? Apakah ia menjeritkan namaku beberapa saat yang lalu karena takut aku akan meninggalkan dunia ini sekali dan selamanya?
Apakah ia tahu bagaimana rasanya ketika secercah cahaya tiba-tiba bersinar ke dalam dunia yang gelap gulita?
Hatinya diselimuti oleh kehangatan dan gairah, dan tubuhnya mulai dipenuhi dengan aliran energi, yang terasa seperti kekuatan hidup.